Tentang Griya Madani

Griya Madani yang kita kenal sekarang ini, merupakan salah satu pesantren mahasiswa di Surabaya, berdiri sejak 2008 dibangun oleh Ustadz Achmad Sukron, seorang da’i dan konselor pernikahan. Dengan keprihatinan terhadap generasi muda muslim yang hanya memiliki semangat tapi minim ilmu, Ustadz Sukron  lebih memilih menjadi guru kemudian mendirikan pesantren yang kini dikenal dengan Pesantren Griya Madani.

Griya Madani Indonesia

Tempat yang dijadikan sebagai pondok pesantren letaknya di Jl. Karang Menjangan 110, Kelurahan Airlangga Kecamatan Gubeng, Surabaya. Lokasi pesantren tersebut dekat dengan Kampus Unair dan ITS. Sehingga sebagian besar santrinya berasal dari segmen mahasiswa.

Pondok Pesantren Griya Madani bersifat tradisional dan modern, dikatakan modern karena mengadopsi sistem sekolah seperti Madrasah Diniyah dan memperkaya wawasan dengan literature modern. Adapun tradisional, dikarenakan Pondok Pesantren Griya Madani ini terus mengkaji kitab-kitab salafussholeh yang banyak mengupas seputar Al Quran, Hadits, Tafsir, Balaghoh, Ilmu gramatika bahasa Arab, dan karya-karya Akhlak maupun tasawuf dan fiqh dari para ulama terdahulu.

Seiring dengan perkembangan zaman, Pondok Pesantren Griya Madani dengan segala potensi yang dimiliki berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan dengan memadukan antara Sistem Salafi dan Sistem Kholafi. Sistem salafi adalah metode belajar dengan berpedoman kepada literatur para ilmuwaan Muslim masa lalu, sedangkan sistem khalaf mengacu kepada pendidikan modern dengan kurikulum dan sistem pendidikan yang diterapkannya.

Untuk lebih mengoptimalkan ikhtiar tersebut, maka dibentuklah sebuah Yayasan Griya Madani Indonesia (GMI) pada tahun 2014. Salah satu tugasnya adalah mengelola dan mengembangkan pendidikan di Pesantren Griya Madani.

Pimpinan :

  1. H. Achmad Sukron, S.Si, M.Pd.I
  2. Buwono Nur Yuansyah, S.IP, M.PSDM

Pengasuh :

  1. Yayan Firmansyah, S.EI, M.PSDM
  2. Ust. Qoyyid
  3. Dikky Syadqomullah, S.HI (Pesantren Ummul Quro)
  4. Hj. Khifdiyah (Pesantren Darusalamah)
  5. Aulia (Pesantren Drajat)
  6. Zubed Harfi (Pesantren Al Amin Prenduan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *