Review Kajian Adabul Mufrod “Durhaka Kepada Orang Tua” Oleh: Ust. Ahmadun Najah

Adabul Mufrod - Ust Ahmadun Najah

Review kajian Adabul Mufrod kali ini  “Durhaka Kepada Orang Tua” Berkaitan dengan hal ini, Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitabul adab dari jalan Abi Bakrah Radhiyallahu ‘anhu, telah bersabda Rasulullah Shalallohu’alaihi wa sallam:

Sukakah saya beritahukan kepadamu sebesar-besar dosa yang paling besar, tiga kali (beliau ulangi). Sahabat berkata, “Baiklah, ya Rasulullah’, bersabda Nabi. “Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua, serta camkanlah, dan saksi palsu dan perkataan bohong”. Maka Nabi selalu mengulangi, “dan persaksian palsu”, sehingga kami berkata, “semoga Nabi diam (HR. Bukhari)

Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa yang termasuk dosa yang paling besar setelah syirik adalah uququl walidain atau durhaka kepada orang tua kita. Dalam riwayat yang lain Nabi Sholallohu’alahi wa sallam pernah bersabda bahwa diantara dosa-dosa besar yaitu menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh diri dan sumpah palsu.

Dari Abu Bakar, dia berkata “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
   أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِاَكْبَرِ الْكَبَائِرِ؟ (ثَلاَثَا) قَالُوا: بَلَى يَا رَسُوْلُ اللهِ! قَالَ: الإِشْرَاكُ بِاللهِ، وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ، وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا، أَلآ وَقُوْلُ الزَُّوْرِ، مَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْتُ لَيْتَهُ سَكَتَ
Maukah engkau aku beritahukan tentang dosa yang paling besar diantara dosa-dosa besar?’ (Rasulullah s mengulangnya tiga kali). Mereka menjawab, ‘Ya, wahai Rasulullah!.’ Rasulullah s bersabda, ‘Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua kemudian Rasulullah duduk, yang sebelumnya beliau bersandar- ingatlah, dan perkataan bohong’. Rasulullah terus-menerus mengulang kata-katanya, sehingga aku berharap semoga Rasulullah diam.

Rasulullah mengulang-ulang karena mengingatkan atas dosa yang paling besar tersebut, yang seringkali dianggap remeh perkataan dusta seringkali dilakukan pada humor. Ketika kita berdusta agar orang-orang tertawa dengan humor yang kita sampaikan. Padahal Rasulullah bersabda : “Aku jamin surga bagi mereka yang meninggalkan perdebatan walaupun benar, mereka yang meninggalkan canda yang berdusta.”

Salah satu perawi/penutur hadits tentang durhaka kepada orang tua di atas (maaf namanya tidak tertangkap) adalah seorang hafizh hadits, yang hafal minimal 100.000 hadits, lengkap dengan sanadnya. Di masa sekarang sepertinya sudah tidak ada lagi hafizh hadits seperti ini.

Dalam hadist ke 16 ini rosulullah menyampaikan tentang marahnya beliau dengan 3 perbuatan:

  1. Orang yang banyak bertanya (Menentang)
  2. Orang yang membuang-buang harta.
  3. Orang yang banyak omongnya (omong kosong).

Kenapa kok bertanya itu dilarang?

Bertanya itu dilarang saat itu takalluf atau menyusahkan diri sendiri. Kedua ketika bertanya itu bersifat menentang. Kaitan dengan durhaka kepada orang tua, bahwa ketika dengan orang lain saja kita dilarang banyak bertanya, membuang harta, apalagi jika hal tersebut dilakukan kepada orang tua .

Untuk hadist ke 17 rosulullah melaknat 4 hal. Pertama rosulullah melaknat orang yang menyembelih bukan karena Allah. Kedua orang yang mencuri batas tanah. Ketiga orang yang melaknat orang tua dan terakhir orang yang melindungi pihak yang melanggar hukum Allah.

Recommended For You

About the Author: Anjaya Wibawana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *